Tampilkan postingan dengan label Bumi Etam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bumi Etam. Tampilkan semua postingan
04 Juni, 2020
Headlinekaltim.co - Lama tak terdengar, Smartwatch Mi Kids Watch 4 baru saja Xiaomi resmikan bersama versi Pro yang sama-sama dibuat untuk anak-anak dengan fitur menarik di dalamnya.
Xiaomi Mi Kids Watch 4 atau dan Mi Kids Watch 4 Pro memiliki spesifikasi yang identik, di mana keduanya sama-sama datang dengan mengemas layar sentuh AMOLED berukuran 1,78 inci yang menawarkan resolusi 368 x 448 piksel.
Tidak perlu khawatir akan goresan layar, karena Xiaomi telah melapisi smartwatch barunya itu dengan Corning Gorilla Glass 3. Bahkan Mi Kids Watch 4 dan 4 Pro dapat bertahan di dalam air hingga jarah 20 meter.
Datang ke sektor dapur pacu, Mi Kids Watch 4 ditenagai oleh platform Qualcomm Snapdragon Wear 2500. Begitu juga dengan Mi Kids Watch 4 yang hadir bersama 1GB RAM dan 8GB eMMC.
Xiaomi Mi Kids Watch 4 dan 4 Pro kompatibel dengan OS Android 4.2 atau iOS 8 yang lebih tinggi dengan dilengkapi bersama beberapa aplikasi, seperti aplikasi obrolan, aplikasi untuk belakang, dan banyak lagi.
Ada juga dukungan NFC, tetapi versi standar kehilangan GPS dan menggantinya dengan fitur pembelajaran AI yang memungkinkannya untuk melacak lokasi termasuk di dalam tempat padat seperti mall.
Mi Kids Watch 4 Pro di sisi lain hadir dengan dukungan GPS dual-band (L1 + L5) yang canggih dan dapat melacak lokasi dengan lebih akurat. Selain itu, versi Pro juga memiliki kamera lebih baik dibandingkan dengan versi standar.
03 Juni, 2020
Bos Pinterest Ciptakan Aplikasi Pelacak COVID-19
Headlinekaltim.co - Founder dan CEO Pinterest Ben Silbermann berkolaborasi dengan tim ilmuwan untuk menciptakan How We Feel, aplikasi pelacak penyebaran COVID-19.Dengan aplikasi How We Feel yang bisa diunduh aplikasinya di smartphone, memungkinkan pengguna dapat melaporkan diri, mulai dari usia, jenis kelamin, kode pos, dan gejala kesehatan yang dialami.Dengan melakukan pengecekan kesehatan secara mandiri, dapat membantu para peneliti mengungkapkan titik keberadaan wabah dan dapat menyelamatkan nyawa mereka. Adapun proses pengecekan kesehatan mandiri itu hanya kurang dari satu menit.How We Feel disebutkan dapat mempermudah pengguna melaporkan kondisi kesehatan mereka, misalnya gejala apa yang dirasakan, apakah telah ikut tes virus corona atau tidak, isolasi, hingga interaksi dengan siapa saja.Berbeda dengan aplikasi pada umumnya, How We Fell tidak meminta atau mengumpulkan informasi, seperti nama, nomor telepon, atau email. Informasi yang diminta hanya seputar pertanyaan di awal, di mana data tersebut akan dikumpulkan kemudian dibagikan kepada peneliti, profesional kesehatan, dan dokter, termasuk pihak yang terlibat dalam proyek pengembangan aplikasi ini.Aplikasi ini dibuat oleh How We Feel Project, kolaborasi antara Silbermann dan sekelompok peneliti yang berafiliasi dengan di antaranya McGovern Institute, Broad Institute of MIT and Harvard, Howard Hughes Medical Institute, University of Pennsylvania, Stanford University, hingga Weizmann Institute of Science.Menariknya, yang mengunduh aplikasi ini turut menyumbangkan makanan untuk orang yang membutuhkan melalui Feeding America sebanyak 10 juta makanan.Sebagaimana dikutip dari Tech Crunch, aplikasi How We Feel baru tersedia dan bisa diunduh di Amerika Serikat, baik di Play Store maupun App Store atau situs www.howwefeel.org.How We Feel yang dikelola sebagai organisasi nirlaba dan sepenuhnya independen, diharapkan dapat memperluas layanannya dan berkolaborasi untuk tersedia secara global. artikel telah terbit di inet.detik.com
Jokowi Berlakukan Darurat Kesehatan Masyarakat, Covid-19 Sudah 1.528 Kasus
Headlinekaltim.co, Jakarta - Guna mengatasi semakin meluasnya pandemi Covid-19, Presiden Joko Widodo akhirnya menetapkan status darurat kesehatan masyarakat. "Pemerintah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat," kata Jokowi dalam video conference dari Istana Bogor, Selasa (31/3/2020).Ia juga menegaskan, opsi yang dipilih pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB). Pemerintah menjadikan UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan sebagai dasar hukum.Oleh karena itu, Jokowi meminta pemerintah daerah berpegang pada aturan yang telah diterbitkan. Kepala daerah diminta membuat kebijakan yang terkoordinasi. "Tidak membuat kebijakan sendiri," kata dia, dikutip dari kompas.com.Sementara itu, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyampaikan bahwa jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 kembali bertambah. Berdasarkan data hingga Selasa (31/3/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 136 pasien yang meninggal dunia setelah mengidap Covid-19.Jumlah ini bertambah 14 pasien dalam 24 jam terakhir. "Kemudian ada 14 kasus kematian yang baru sehingga menjadi 136 kasus," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Selasa sore. "Kasus kematian adalah penderita konfirmasi positif Covid-19," ujar dia.Yuri juga memaparkan bahwa saat ini ada 1.528 kasus Covid-19 di Indonesia. Jumlah ini bertambah 114 pasien sejak Senin (30/3/2020) siang. Dalam periode yang sama, juga diketahui ada penambahan 6 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Total ada 81 pasien yang sembuh setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.
TAMBAH ANGGARAN
SELAIN memberlakukan darurat kesehatan masyarakat, Presiden Joko Widodo juga mengumumkan penambahan anggaran untuk menangani pandemi Covid-19."Pemerintah memutuskan total tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan Covid-19 adalah sebesar Rp 405,1 triliun," katanya.Jokowi merinci, total anggaran tersebut akan dialokasikan ke empat hal, yaitu:Rp 75 triliun untuk belanja bidang kesehatan,Rp 110 triliun untuk perlindungan sosial,Rp.70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat,Rp 150 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional."Termasuk restrukturisasi kredit dan penjaminan serta pembiayaan dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah," kata Jokowi.Jokowi berharap penambahan anggaran ini dapat efektif menangani masalah Covid-19, baik dari sisi darurat kesehatan masyarakat maupun terkait sosial ekonomi. (*)
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Karena ini merupakan penguatan antaranggota PMI di Kalimantan Timur,” jelasnya. Atau mungkin potensi kerja sebagai sekretaris di wilayah Ber...
-
Pusat Penerangan TNI telah mengonfirmasi yang bersangkutan tengah menjalani penyidikan. Ombudsman menilai bila orang dalam keadaan sadar, ma...
-
Satpol PP kabupaten/kota se-Soloraya bakal melakukan patroli bersama untuk mengantisipasi munculnya kerumunan warga pada Malam Tahun Baru. K...
Miris, Kelahiran Bayi Berat Badan Rendah Meningkat Di Kaltim
Dana tersebut diperoleh dari iuran wajib per bulannya serta infaq suka rela baik berupa uang ataupun barang dengan jumlah yang tidak dibatas...